DESA Wisata Samangki yang wilayahnya masuk dalam kawasan Taman Nasional Bantimurung Bulusaraung yang tak hanya kaya dengan panoram alam yang khas, namun juga menyimpan kekhasan yang lain, yaitu kera hitam (Macaca maura).
Kera hitam ini merupakan kera endemik Pulau Sulawesi, dengan tinggi rata-rata 50 cm. Yang membedakannya dengan kera jenis yang lain yang biasanya memiliki ekor, maka Macaca maura tidak memiliki ekor. Pada bagian ekor, tubuh tidak terselimuti bulu, namun berupa kulit berwarna pink. Pada kera betina, warna ini lebih tajam dan pada saat kehamilan bagian ini akan membesar dengan warna pink yang semakin tajam.
Kera hitam merupakan binatang diurnal, atau aktif pada siang hari. Mereka mengkonsumsi buah-buahan, pucuk daun, biji-bijian, kuncup bunga, dan lain sebagainya. Saat makan, makanan tidak langsung ditelan, namun akan disimpan beberapa saat di kantung yang berada di bagian leher. Macaca maura hidup dalam kelompok terdiri dari 20 sampai 25 ekor dan dipimpin oleh satu kera terkuat.
Sekelompok Macaca hidup dalam wilayah teritori seluas 25 hektar, baik dalam mencari makanan maupun bertempat tinggal. Anggota kelompok atau satu kelompok Macaca dapat keluar dari teritori apabila sumber makanan dan minuman berkurang, sehingga mereka harus mencari ke tempat lain. Terdapat ratusan kelompok Macaca di taman nasional ini.
Kelestarian Taman Nasional Bantimurung Bulusaraung adalah jaminan bagi keberlangsungan kehidupan Macaca Maura. Karenanya menjadi kewajiban seluruh lapisan masyarakat untuk melestarikannya. Agar kehidupan satwa liar khas Sulawesi ini di alamnya dapat tetap dinikmati. **
0 komentar:
Posting Komentar