KEANEKARAGAMAN jenis dan populasi kupu-kupu yang melimpah di Taman Wisata Alam Bantimurung membuat naturalis asal Inggris, Alfred Russel Wallace, menjulukinya "The Kongdom of Butterfly" atau kerajaan kupu-kupu.
Dalam buku Indonesian Archipelago (2009), Wallace menggambarkan keindahan ribuan kupu-kupu terbang membentuk awan dan kawanan kupu-kupu jenis Graphium Androcles berwarna putih mengilap menutupi hamparan pasir di pinggir sungai Bantimurung.
Dengan mayoritas wilayah didominasi kawasan karst, Taman Wisata Alam Bantimurung pun menjadi favorit kupu-kupu yang menyenangi kondisi lembab di kawasan wisata alam seluas 18 hektar yang selalu ramai dikunjungi ini.
Untuk menjaga populasi kupu-kupu ini, telah digalakkan penanaman pohon dan tanaman bunga yang menjadi tempat bertelur kupu-kupu. Ratusan pohon jeruk, srikaya, dan sirih hutan telah ditanam. Juga tanaman kembang sepatu dan bunga asoka sebagai pakan kupu-kupu.
Penanaman pohon dan bunga ini sebagai penyediaan pakan untuk ulat dan menjadi daya tarik terbesar kupu-kupu. Melalui kandang penangkaran ini, ulat dibiarkan seminggu sebelum dimasukkan ke tempat metamorfosis.
Setelah dua minggu, kepompong akhirnya menjadi kupu-kupu. Setelah menjadi kupu-kupu, sebagian dilepas ke alam bebas, sebagaian diawetkan untuk koleksi museum.
Selain itu, sebuah penangkaran besar juga dibangun di dekat danau buatan, area pintu masuk kawasan Taman Wisata Alam Bantimurung. Penangkaran terbesar di Indonesia untuk penangkaran yang menyatu dengan alam ini dikelola oleh Balai Taman Nasional Bantimurung Bulusaraung (TN Babul).
Penangkaran ini terletak di dinding bukit kapur yang selalu lembab dan sejuk sehingga menjadi tempat yang nyaman bagi kupu-kupu.
Dalam penangkaran ini juga dibangun gedung laboratorium untuk mengembang-biakkan kupu-kupu. Saat ini setidaknya terdapat 100 spesies kupu-kupu Bantimurung dan akan terus ditingkatkan.
Selanjutnya, mengembalikan spesies kupu-kupu di Maros dengan mendatangkan spesies dari luar Sulawesi. Semua ini merupakan upaya mengembalikan kejayaan Bantimurung sebagai Kingdom of Butterfly. **
0 komentar:
Posting Komentar