KAWASAN Taman Wisata Alam Bantimurung dikenal sebagai habitat kupu-kupu yang unik dan langka seperti Papilo Androkles dan Papilo Blumei yang tak pernah dijumpai di tempat lain.
Kupu-kupu ini berterbangan di sekitar pepohonan, bunga liar maupun kawasan sungai dan danau di kawasan Taman Wisata Alam Bantimurung. Banyaknya kupu-kupu Bantimurung pun akhirnya menjadi icon Maros.
Keindahan dan kecantikan kupu-kupu Bantimurung pun akhirnya banyak diawetkan sebagai cinderamata. Tak heran kini banyak dijumpai cinderamata maupun hiasan dari kupu yang dijajakan di sekitar lokasi wisata air terjun Bantimurung.
Kupu-kupu yang diawetkan untuk cenderamata itu merupakan hasil tangkapan yang kemudian dilepaskan di penangkaran hingga bertelur. Setelah bertelur kupu-kupu akan mati dengan sendirinya. Kupu yang mati inilah kemudian diawetkan untuk dijadikan cinderamata.
Sementara telur yang menempel di ranting akan menetas menjadi ulat kemudian bermetamorfoses menjadi kepompong dan akhirnya berubah menjadi kupu-kupu. Tidak hanya untuk dijual di sekitar Taman Wisata Alam Bantimurung, cinderamata kupu-kupu ini juga dijadikan cinderamata untuk para tamu penting yang datang ke Maros.
Bagi yang berminat menjadikannya koleksi, cenderamata ini dijual seharga Rp 50.000 sampai dengan Rp 450.000. Terdapat beragam pilihan, mulai dari bingkai ukuran kecil berisi satu ekor kupu-kupu hingga bingkai ukuran besar yang berisi puluhan ekor kupu-kupu dengan berbagai jenis atau spesies dan tentu dengan corak yang berwarna-warni. Cenderamata ini sangat cocok menjadi pajangan dinding rumah atau kantor.
Selain kupu-kupu, ada juga cenderamatan yang terbuat dari kumbang khas hutan bantimurung yang dibuat menjadi tempat kunci. Serta beragam baju kaos bermotif khas kupu-kupu sebagai icon Bantimurung.
0 komentar:
Posting Komentar