SEJATINYA, seorang traveler diwajibkan untuk memelihara alam dan budaya sekitar. Karena merusak alam, berarti merusak kehidupan, inilah esensi dari ekowisata.
Itulah sebabnya kalimat; "Tidak meninggalkan apa pun kecuali jejak" menjadi slogan bagi banyak green traveler. Hal ini terkait dengan adanya perusakan dan eksploitasi di tempat-tempat wisata. Semboyan ini aslinya cukup panjang. Jangan tinggalkan apa pun kecuali jejak kaki, jangan bunuh apa pun kecuali waktu, dan jangan ambil apa pun kecuali foto.
Rupanya seruan ini memang berlaku untuk ekowisata. Wisatawan boleh memperbanyak dokumentasi berupa gambar dan video. Namun jangan membunuh hewan dan tumbuhan. Jangan sekali-kali meninggalkan sampah, apalagi mengambil potongan-potongan benda dari situs bersejarah, karena hal ini digolongkan sebagai tindakan kriminal. Selebihnya, biarkan hanya jejak kaki yang tertinggal di sana sebagai kenangan.
Oleh karena itu, sepatutnya dipahami kalau kegiatan ekowisata selama ini dipahami sebagai perjalanan yang bertanggung jawab ke tempat-tempat yang alami, dengan menjaga kelestarian lingkungan dan meningkatkan kesejahteraan penduduk setempat. Pemahaman ini didasarkan pada definisi yang dikeluarkan oleh The International Ecotourism Society (TIES) lewat situs ekowisata.com.
Saat mengunjungi berbagai tempat di dunia, setiap wisatawan punya tanggung jawab untuk melestarikannya. Ekowisata adalah salah satu tren traveling baru yang tengah digalakkan demi selamatnya habitat alam. Oleh karena itu, dalam ekowisata terkandung beberapa unsur penting terkait komitmen pelestarian lingkungan.
Ada beberapa poin penting dalam ekowisata yang patut diingat ketika melakukan ekowisata, yakni:
Tanamkan 'cinta lingkungan'
Mungkin hal ini sepele, namun penting bagi Anda untuk memberi sugesti pada diri sendiri. Ketahuilah pentingnya melestarikan alam, memelihara kebersihan, serta menghargai masyarakat lokal. Bicara lingkungan tak berarti keadaan alam saja, tetapi juga tradisi dan budaya yang dianut oleh masyarakat setempat.
Pahami etiket dan hargailah warga lokal
Penting bagi Anda untuk mengetahui kondisi geografis, iklim dan cuaca, serta masyarakat di tempat yang akan Anda datangi. Cobalah buat 'culture shock' seminim mungkin dengan mencari tahu tentang budaya lokal sebanyak mungkin.
Beberapa hal yang patut Anda ketahui adalah tradisi, bahasa, kepercayaan, serta kondisi ekonomi masyarakat setempat. Berbaur dengan warga lokal akan selalu menjadi sesuatu yang baik. Hargailah kepercayaan mereka. Jangan lupa untuk memberi salam, serta meminta izin jika ingin memasuki bangunan atau wilayah suci mereka.
Anda wajib meminta izin pada warga lokal jika ingin mengambil gambar. Beberapa suku tak menginginkan para turis mengambil gambar seenaknya. Suku Aborigin di Australia misalnya, menganggap bahwa lembaran foto bisa mencuri nyawa mereka.
Ikut meningkatkan kesejahteraan warga lokal
Pada dasarnya, pariwisata membawa dampak baik bagi masyarakat setempat. Salah satu cara mewujudkan kesejahteraan warga lokal adalah dengan berkontribusi dalam ranah ekonomi. Tak perlu memberi secara gamblang, Anda hanya perlu menggunakan akomodasi dan transportasi lokal.
Menginaplah di rumah warga, hotel, atau akomodasi lain yang dikelola oleh warga setempat. Makanlah di restoran lokal, dan gunakan transportasi khas warga setempat. Selain memberi pemasukan kepada mereka, Anda juga ikut melestarikan budaya setempat.
Eko-suvenir
Rasanya tak lengkap bila berwisata namun tak membawa buah tangan. Ini adalah hal yang wajar, namun ada beberapa hal yang perlu diingat. Jangan membeli suvenir dengan bahan dasar tumbuhan atau hewan yang langka, seperti kulit dan bulu hewan tersebut. Belilah suvenir dari seniman dan galeri setempat untuk meningkatkan pendapatan mereka.
Ingat, Anda sama sekali tak boleh menggubris habitat asli hewan dan tumbuhan. Hal ini juga temasuk penggunaan jalanan yang telah tersedia. Jangan menerobos hutan karena bisa mengganggu habitat hewan. Jangan menebang pohon, apalagi melakukan perburuan.
[referensi: 5 Hal yang Harus Anda Tahu Soal Ekowisata
http://detik.travel/read/2012/02/03/140244/1833524/1048/5-hal-yang-harus-anda-tahu-soal-ekowisata]
http://detik.travel/read/2012/02/03/140244/1833524/1048/5-hal-yang-harus-anda-tahu-soal-ekowisata]
0 komentar:
Posting Komentar